Kuasa-Mu


Perjalanan menuju kenduri sang uwa, yang tak kukenal, sebab jarak tak pernah mengundang temu. Tepatnya, di daerah Cinangka, Serang. Untuk pertama kalinya, kunikmati perjalanan melewati TKP pasca Tsunami Selat Sunda. Segenap  keluarga yang terdiri dari 2 uwa, 1 bibi, 2 sepupu, dan ibu serta aku memenuhi mobil itu. Semua penumpang mengatakan, "tingali ka kenca, tah, urut tsunami", sepupu sekaligus menjadi sopir saat itu mengatakan, "bisi baturan aya nu nanya, di mana, terus kumaha kondisi na, tah".
Seperti yang dikatakan, pemandangan pesisir pantai meninggalkan bongkahan-bongkahan kayu karna hancurnya bangunan diterpa ombak yang dikendalikan olehNya. Sepupu yang duduk di sampingku berbisik, "aneh gak si, di situ utuh, tapi di sini seberang jalan juga kena, ada yang ga kena sama sekali padahal deket banget sama bibir pantai".
Memang, sebelum pulang banyak orang yang mengatakan bahwa tidak semua wilayah terkena tsunami, seperti dipilih-pilih. Saat ini, aku menyaksikannya langsung. Perkataan tersebut terbukti kebenarannya.
Lantas aku berpikir, "apa penyebabnya?". Mungkinkah karena arah angin, atau kekuatan bangunan, pondasi yang kokoh, entahlah.
Karena akal tak pernah sampai, ku simpulkan bahwa gejala alam ini pertanda Tuhan sedang menegur kami.

Wallahu a'lam bisshawab
Pandeglang, 29 Januari 2019

Let's read this song lyrics from Abah Ebiet G. Ade
Untuk Kita Renungkan
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada disini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Berusahalah agar Dia tersenyum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pastikan Perjalanan Udaramu Tak Sendeso Saya

Terimakasih Tuhan

Lulus Bukan Hanya Perihal Keinginan, Tapi Juga Tanggung Jawab